Pemberdayaan Ekosistem Pasar BSI Perkuat UMKM dan Transaksi Ritel Syariah

0
BSI-Optimalkan-Ekosistem-3-16

Yogyakarta, 10 April 2025 – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) semakin fokus untuk memperkuat sektor UMKM dengan membangun dan memberdayakan ekosistem pasar tradisional. Inisiatif ini bertujuan untuk memperluas inklusi keuangan syariah serta mendorong transaksi ritel yang aman, cepat, dan mudah bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Direktur Distribution & Sales BSI, Anton Sukarna, menjelaskan bahwa pasar tradisional merupakan titik sentral perekonomian bagi masyarakat di daerah, terutama bagi pelaku UMKM. Dengan membangun ekosistem pasar yang terintegrasi, BSI ingin memastikan bahwa transaksi keuangan syariah dapat berjalan lancar dari hulu ke hilir, mulai dari produksi hingga penjualan.

“Saat ini BSI menyasar pasar untuk membangun ekosistem halal yang nantinya akan terhubung dari hulu hingga hilir mulai produksi hingga penjualan di pasar. Pasar menjadi salah satu pusat ekonomi daerah untuk mendorong peningkatan ekonomi. Pasar Beringharjo, Yogyakarta menjadi yang pertama sebagai wujud ekosistem pasar, mengingat Yogyakarta sebagai kota wisata dan menjadi destinasi wisata nasional,” ujar Anton.

Sebagai bagian dari pemberdayaan ekosistem pasar, BSI memperkenalkan layanan seperti BSI Agen, QRIS, dan EDC, yang memungkinkan transaksi non-tunai secara cepat dan efisien. Selain itu, layanan ini juga mengedukasi pelaku UMKM tentang investasi emas dan pembiayaan yang sesuai dengan kebutuhan mereka, baik untuk usaha mikro maupun kecil dan menengah.

“Kami akan optimalkan potensi transaksi melalui BSI Agen, QRIS dan EDC untuk digitalisasi transaksi di pasar. Selain itu juga BSI terus mengedukasi investasi emas bagi pedagang dan wirausaha, serta pembiayaan untuk perputaran modal usaha sesuai segmen yakni mikro, maupun kecil dan menengah,” jelas Anton.

Hingga Maret 2025, jumlah merchant QRIS BSI di Yogyakarta telah mencapai sekitar 21.000, dengan total transaksi mencapai Rp16,3 miliar. Ini menunjukkan bahwa penggunaan layanan digital semakin diterima oleh para pelaku UMKM, yang semakin banyak memanfaatkan QRIS, EDC, dan layanan lainnya.

“Segmen usaha didominasi oleh pedagang besar dan eceran, wirausaha makanan dan minuman, sosial budaya dan kerajinan,” imbuhnya.

Dengan pemberdayaan ekosistem pasar ini, BSI berkomitmen untuk mempercepat pertumbuhan transaksi ritel berbasis syariah dan mendorong inklusi keuangan bagi lebih banyak pelaku UMKM di seluruh Indonesia. Ekosistem pasar yang kuat juga diyakini dapat menjadi katalis penting bagi pembangunan ekonomi syariah di Indonesia.

“Kita semua tahu bahwa pelaku UMKM termasuk yang masuk ekosistem pasar itu adalah tulang punggung ekonomi nasional. Oleh karena itu harus dijaga secara berkelanjutan, salah satunya melalui pemberdayaan ekonomi syariah,” pungkas Anton. (Redaksi)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *