Mengenal Lebih Dekat Masinis Whoosh: Pilar Pengoperasian Moda Transportasi Modern

Jakarta, 15 April 2025 – Sejak 10 April 2025 seluruh perjalanan Kereta Cepat Whoosh resmi dijalankan oleh sumber daya manusia (SDM) Indonesia. Di balik momen bersejarah ini, terdapat proses panjang dan seleksi ketat yang telah dilalui para masinis hingga akhirnya dipercaya memegang kendali operasional moda transportasi tercepat di Asia Tenggara.
Pelatihan masinis Whoosh dimulai sejak Februari 2023 dengan metode komprehensif yang menggabungkan teori, praktik, dan uji kompetensi. Pembekalan teori dilakukan di Politeknik Perkeretaapian Indonesia Madiun, mencakup pemahaman sistem operasi kereta cepat. Setelah itu, para calon masinis menjalani pelatihan praktik dan on job training langsung di Depo Tegalluar, termasuk simulasi menggunakan kabin kereta cepat KCIC400AF serta pendampingan intensif oleh masinis asal Tiongkok.
Adapun setelah seluruh proses pelatihan dijalankan maka akan dilakukan sertifikasi dari Kementerian dan asesmen teknis oleh tenaga profesional dari pihak Tiongkok sebagai bentuk persyaratan akhir yang harus dipenuhi.
General Manager Corporate Secretary KCIC Eva Chairunisa mengatakan bahwa proses transfer knowledge ini berlangsung lebih cepat dari perencanaan awal.
“Jika di Tiongkok proses ini memerlukan waktu hingga 3 tahun, namun untuk pengoperasian Whoosh hanya memerlukan 1,5 tahun. Kecepatan ini tercapai karena seluruh masinis yang terlibat sudah memiliki pengalaman sebagai masinis kereta konvensional dengan jam terbang minimal 3.000 jam atau setara 100.000 kilometer,” ujar Eva.
Tak hanya dari sisi teknis, aspek personal juga menjadi bagian penting dalam seleksi. Masinis Whoosh harus memiliki rekam medis dan psikologis yang sehat, serta daya tahan fisik dan mental yang prima. Karakter seperti ketelitian, kemampuan mengambil keputusan cepat, dan kedisiplinan tinggi menjadi bekal utama dalam menjalankan tanggung jawab besar di balik kemudi kereta berkecepatan hingga 350 km/jam.
Dalam penugasan sehari-hari, masinis Whoosh menjalani rutinitas yang sangat terstruktur. Sebelum berdinas, mereka wajib mengikuti pemeriksaan Kesehatan dan pemeriksaan alkohol untuk memastikan bahawa masinis Whoosh dalam kondisi tubuh yang prima dan layak mengemudikan Whoosh. Setelah itu, dilakukan serah terima sarana dan pengecekan sistem secara menyeluruh sebelum kereta dijalankan. Selama perjalanan, masinis mengendalikan kereta dari titik awal hingga akhir (end-to-end), memastikan kecepatan dan keselamatan tetap terjaga. Setelah dinas selesai, mereka juga wajib membuat laporan kondisi sarana dan operasional.
Tak kalah penting, seluruh masinis juga dibekali pelatihan menghadapi berbagai skenario darurat. Mulai dari prosedur evakuasi, penanganan gangguan teknis, hingga komunikasi dengan pusat kendali operasi (OCC) menjadi bagian dari kesiapan yang terus diasah, demi menjaga standar keselamatan tertinggi.
Pola dinas para masinis pun disusun secara terukur. Setiap shift dirancang untuk tidak melebihi batas jam kerja yang ditentukan agar fokus dan konsentrasi tetap terjaga. Rotasi jadwal diatur dengan waktu istirahat yang cukup, dan seluruh masinis dievaluasi secara berkala baik dari sisi fisik maupun teknis setelah menyelesaikan tugas.
“Kepercayaan ini menjadi bukti bahwa SDM Indonesia mampu mengoperasikan moda transportasi modern dengan teknologi terbaru serta standar keselamatan yang tinggi,” tutup Eva.
Dengan proses seleksi yang ketat, pelatihan berstandar internasional, serta sistem kerja yang disiplin, masinis Whoosh bukan hanya operator, tetapi juga simbol kesiapan dan kemandirian Indonesia dalam mengoperasikan transportasi publik berteknologi tinggi.
Untuk informasi lebih lanjut, masyarakat dapat menghubungi Customer Service di Stasiun atau Contact Center KCIC melalui 150909, WhatsApp chat ke 0815-1032-0909, email ke cs@kcic.co.id, serta Instagram reply dan DM ke @keretacepat_id. (Redaksi)