Lonjakan Penumpang Warnai Layanan KAI Sepanjang Mudik Lebaran 2025

0
WhatsApp-Image-2025-04-17-at-10.26.37-PM-3

Jakarta, 7 April 2025 — Masa Angkutan Lebaran 2025 menjadi momentum penting bagi PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI Group dalam mendukung mobilitas masyarakat. Selama periode 21 Maret hingga 6 April 2025, sebanyak 21.680.970 pelanggan tercatat telah memanfaatkan layanan transportasi KAI dalam berbagai bentuk.

Angka tersebut merupakan akumulasi dari pengguna kereta api jarak jauh, kereta lokal, Commuter Line, LRT Sumatera Selatan, KAI Bandara, hingga kereta cepat Whoosh dan KA Perintis Makassar–Parepare. Untuk mengantisipasi kebutuhan tersebut, KAI menyediakan 59,1 juta kursi, di mana sekitar 98 persen merupakan kelas ekonomi, termasuk untuk KA Jarak Jauh dan KA Lokal Ekonomi.

“Seluruh entitas KAI Group menjalankan perannya masing-masing untuk memastikan masyarakat dapat bepergian dengan aman dan nyaman,” kata Anne, Senin (7/4/2025).

KAI Commuter menjadi penyumbang terbesar dengan 16.289.993 penumpang dari Commuter Line dan kereta lokal. Sementara itu, kereta jarak jauh dan lokal yang dioperasikan langsung oleh KAI melayani 3.634.782 pelanggan selama musim mudik dan balik.

Layanan kereta cepat Whoosh yang menjadi andalan baru juga mengalami lonjakan peminat. Dalam periode angkutan, tercatat 272.904 pelanggan menggunakan moda transportasi ini. Bahkan, pada 6 April 2025, jumlah penumpang harian mencapai rekor tertinggi dengan 23.462 orang. Hingga pagi 7 April, total penjualan tiket Whoosh sudah menembus 291.488.

Moda transportasi lainnya pun mencatatkan kinerja yang patut diapresiasi. LRT Jabodebek digunakan oleh 824.135 pelanggan, LRT Sumatera Selatan oleh 267.973 pelanggan, dan KAI Bandara oleh 362.629 pelanggan. Selain itu, KA Perintis Makassar–Parepare ikut menyumbang angka dengan 12.870 pelanggan.

“Sejalan dengan visi menggerakkan transportasi berkelanjutan, meningkatkan kualitas hidup masyarakat, KAI Group akan terus menghadirkan inovasi dan peningkatan layanan untuk menjawab kebutuhan mobilitas masyarakat yang dinamis dan beragam,” imbuhnya Anne. (Redaksi)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *