Daop 2 Bandung Angkut 243 Ribu Pemudik H-7 Lebaran, Puncak Arus Mudik Diprediksi H-3

Bandung, 24 Maret 2025 — Daop 2 Bandung mencatatkan 243 ribu pemudik telah diberangkatkan hingga H-7 Lebaran, dengan mayoritas tujuan pemudik menuju Jawa Tengah dan Jawa Timur, wilayah yang selalu ramai diserbu pemudik setiap tahunnya.
Menurut Executive Vice President KAI Daop 2 Bandung, Dicky Eka Priandana, jumlah penumpang ini menunjukkan peningkatan 8 persen dibandingkan dengan tahun lalu di periode yang sama. Hal ini menegaskan bahwa kereta api tetap menjadi pilihan utama bagi masyarakat yang ingin mudik.
“Kalau H-7 kurang lebih 243 ribu (penumpang) yang sudah berangkat dari seluruh wilayah Daop 2 Bandung, baik itu ke barat maupun ke timur. Kapasitas kita 335 ribu, pengennya diatas itu, paling tidak kita mendekati okupansi 80 persen,” ujar Dicky setelah apel gelar pasukan Posko Angkutan Lebaran 2025 di Daop 2 Bandung pada Senin (24/3/2025).
Dicky juga mengungkapkan bahwa meskipun pembelian tiket masih berlangsung secara daring, puncak arus mudik diperkirakan akan terjadi pada H-3, yang jatuh pada 28 Maret 2025. “Jadi di data kami itu H-3 secara penjualan sampai pagi ini masih tertinggi semua perjalanan KA,” katanya.
Untuk memastikan kelancaran arus mudik, Daop 2 Bandung menyiagakan 783 petugas yang akan ditempatkan di titik-titik strategis, terutama di perlintasan sebidang dan daerah rawan bencana. Posko angkutan Lebaran 2025 juga telah resmi dibuka dan beroperasi selama 16 hari.
“Mulai hari ini resmi dilaksanakan posko angkutan lebaran tahun 2025 selama 16 hari. Kalau kami secara keseluruhan di Daop ada 783 orang terdiri dari Polsuska, TNI, Polri, serta untuk penjaga perlintasan,” jelas Dicky.
Dicky juga menyarankan agar para pemudik memanfaatkan posko layanan yang tersedia di setiap stasiun untuk beristirahat dan memastikan perjalanan mereka tetap aman dan nyaman.
“Kami siap memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat yang menggunakan transportasi kereta api selama Angkutan Lebaran 2025. Daop 2 Bandung telah mempersiapkan armada, fasilitas stasiun, petugas jaga ekstra, dan posko layanan di stasiun-stasiun untuk melayani penumpang,” tambahnya. (Redaksi)