Cegah Aksi Berbahaya, KAI Daop 3 Cirebon Serukan Warga Hentikan Pelemparan Batu ke Kereta

Jakarta, 22 Maret 2025 – Menjelang puncak arus mudik dan balik Lebaran, PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 3 Cirebon menaruh perhatian serius terhadap gangguan keselamatan perjalanan kereta api, terutama aksi pelemparan batu di wilayah Jatibarang. Demi melindungi penumpang dan menjamin kelancaran arus mudik, masyarakat diimbau tidak melakukan tindakan membahayakan tersebut.
Imbauan ini disampaikan langsung oleh Manager Humas PT KAI Daop 3 Cirebon, Muhibbuddin, saat melakukan pengecekan kesiapan sarana dan prasarana di Stasiun Jatibarang. Ia menegaskan bahwa seluruh elemen KAI bersiaga penuh untuk menjamin keamanan dan kenyamanan penumpang selama masa Angkutan Lebaran 2025 yang berlangsung dari 21 Maret hingga 12 April 2025.
“Kita menyiagakan petugas posko operasional, keamanan, kesehatan, pelayanan di semua stasiun di wilayah Daop 3 Cirebon, termasuk KA juga, dan mengerahkan 313 personel keamanan dari unsur internal KAI, dan dari eksternal dari TNI dan Polri yang siap memberikanmu keamanan dan kenyamanan bagi para penumpang KA selama arus mudik,” ujarnya.
Selain pengamanan di stasiun dan atas kereta, patroli rutin dilakukan oleh Polsuska di titik-titik rawan pelemparan batu. Wilayah Jatibarang menjadi salah satu fokus karena tercatat cukup sering mengalami gangguan dari oknum masyarakat. Pengamanan ini tak hanya fokus pada jalur kereta, tapi juga mencakup dipo, area sekitar stasiun, serta fasilitas operasional penting lainnya.
Muhibbuddin juga menyebutkan keterlibatan komunitas pecinta kereta api seperti IRPS Korwil Cirebon, Edan Sepur, dan KRD3 yang berjumlah sekitar 40 orang. Komunitas ini bertugas memberikan informasi perjalanan di stasiun-stasiun dengan volume penumpang tinggi, seperti Cirebon, Cirebonprujakan, Brebes, Jatibarang, dan Haurgeulis.
“Selain petugas CSM ada juga petugas Posko bantuan pelayanan dari Komunitas Pecinta Kereta Api (Railfans) IRPS Korwil Cirebon, Edan Sepur dan KRD3 sejumlah 40 orang. Mereka akan memberikan informasi perjalanan KA di beberapa stasiun yang ramai penumpang seperti stasiun Cirebon, Cirebonprujakan, Brebes, Jatibarang dan Haurgeulis. Keamanan dan pelayanan harus maksimal, semua petugas cutinya ditangguhkan,” kata Muhib.
Untuk mendukung layanan kesehatan, KAI Daop 3 juga menyiagakan tim medis yang terdiri dari 11 paramedis dan dokter serta ambulan yang siap siaga 24 jam di lima stasiun besar. Koordinasi dengan rumah sakit dan puskesmas setempat juga dilakukan untuk mengantisipasi kejadian darurat selama masa mudik dan balik Lebaran.
Dari sisi kesiapsiagaan teknis, sebanyak 206 petugas kebersihan, pengisi air, dan pencuci kereta diterjunkan. Ditambah dengan puluhan personel tambahan seperti petugas penilik jalan (PPJ Ekstra), penjaga jalan lintas (PJL Ekstra), dan pemantau daerah khusus, yang disebar di tujuh lokasi strategis untuk mendeteksi dan mencegah potensi gangguan perjalanan akibat bencana atau kondisi darurat lainnya.
Muhibbuddin memperkirakan bahwa puncak kedatangan penumpang akan terjadi pada H-3 atau 28 Maret, sementara puncak arus balik pada H+5 atau 6 April 2025. Selama masa tersebut, terdapat total 191 perjalanan KA yang melintasi Daop 3 Cirebon, terdiri dari 137 KA reguler, 22 KA tambahan Lebaran, dan 32 KA barang.
“Sekali lagi, kami ingatkan masyarakat jangan melakukan pelemparan batu lagi saat KA melintas, jika ada lagi akan ditindak tegas, untuk informasi lebih lanjut terkait KA Tambahan dan penjualan tiket pada masa Angkutan Lebaran 2024, masyarakat dapat menghubungi Contact Center KAI melalui telepon di 121, WhatsApp 08111-2111-121, email cs@kai.id, atau media sosial KAI121,” ujarnya. (Redaksi)