BSI Panen Penghargaan GERAK Syariah, Komitmen Finansial Inklusif Dipuji OJK

0
BSI-Konsisten-Pacu-Literasi-2-5

Jakarta, 26 Maret 2025 – PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI) kembali menunjukkan tajinya dalam memperkuat literasi dan inklusi keuangan berbasis syariah. Lewat ajang Gebyar Ramadan Keuangan Syariah (GERAK Syariah) Award 2024 yang digelar oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), BSI berhasil menyabet tiga penghargaan sekaligus.

Penghargaan yang diraih BSI meliputi Juara 1 untuk kategori Pelaku Usaha Jasa Keuangan (PUJK) Literasi Teraktif, Juara 1 PUJK Literasi Termasif, dan Peringkat 3 PUJK Inklusi Tertinggi. Pencapaian ini menjadi pengakuan atas konsistensi BSI dalam mendorong pertumbuhan sektor keuangan syariah di tanah air.

Direktur Kepatuhan & SDM BSI, Tribuana Tunggadewi, menyatakan bahwa apresiasi ini merupakan buah dari kerja nyata yang dilakukan perusahaan dalam menjalankan perannya sebagai agen perubahan di sektor ekonomi syariah.

“BSI selalu mendukung serta mendorong literasi dan inklusi keuangan syariah di Indonesia lewat aksi nyata di berbagai program. Hal tersebut selaras dengan GERAK Syariah dari OJK selama bulan Ramadan 1446 Hijriah,” tuturnya.

Sejak resmi beroperasi awal 2021, BSI dipercaya pemerintah untuk menjadi penggerak utama dalam ekosistem keuangan syariah nasional. Dengan mengusung semangat sebagai sahabat finansial, sosial, dan spiritual, BSI terus berupaya menjangkau berbagai lapisan masyarakat.

Tribuana juga menekankan pentingnya edukasi yang mudah dipahami serta transformasi digital dalam mempermudah akses terhadap layanan perbankan syariah.

“Kami menyadari literasi mendorong masyarakat untuk membuat keputusan keuangan yang bijak dan tentunya sesuai prinsip syariah. Kami akan terus meningkatkan literasi keuangan syariah karena produk dan layanan perbankan ini terus berkembang. Di sisi lain, BSI juga menyiapkan solusi keuangan komprehensif yang memenuhi kebutuhan finansial, sosial dan spiritual sehingga literasi dan inklusi ini akan tumbuh selaras,” tambahnya.

BSI mencatat lebih dari 21 juta nasabah hingga akhir 2024, dengan target penambahan 2–3 juta nasabah per tahun. Digitalisasi juga menjadi tulang punggung layanan, tercermin dari 98,03% transaksi yang dilakukan melalui e-channel, dengan total volume mencapai Rp956 triliun dari 851 juta transaksi.

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku PUJK, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi, turut mengapresiasi kontribusi BSI dan mendorong pelaku industri keuangan syariah untuk terus memperluas jangkauan.

“Kita bersama mencari cara-cara yang bisa menjangkau masyarakat yang sebetulnya hanya mau dengan syariah. Ini tugas Bapak Ibu semua bagaimana menjangkau saudara-saudara kita yang inginnya hanya buka syariah tapi mungkin secara akses kurang mendapat akses,” ujar Friderica.

Friderica juga menegaskan bahwa peningkatan literasi dan inklusi keuangan merupakan bagian dari agenda besar pemerintah dalam pemerataan kesejahteraan, sebagaimana tercantum dalam Asta Cita dan RPJPN 2025–2045.

Dengan populasi Muslim yang mencapai 245,9 juta, potensi ekonomi syariah sangat besar. Indeks literasi keuangan syariah pun melonjak tajam dari 9,14% pada 2022 menjadi 39,11% di 2024, meski inklusi keuangan syariah masih stagnan di angka 12,88%.

Kinerja industri perbankan syariah juga terus tumbuh positif. Pembiayaan perbankan syariah naik 9,9% menjadi Rp643,55 triliun, dan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 10% menjadi Rp753,6 triliun, melampaui rata-rata industri perbankan nasional.

“Kolaborasi yang telah dipupuk dapat terus terjalin tidak hanya selama bulan Ramadan tapi juga dilakukan secara berkelanjutan pada program-program peningkatan literasi dan inklusi keuangan syariah lainnya,” pungkas Friderica. (Redaksi)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *