Bank Emas: Inovasi BSI dalam Mendorong Ekonomi Syariah

0
WhatsApp-Image-2025-03-04-at-14.05.08-12

Jakarta, 3 Februari 2025 — PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI) semakin memperkuat perannya sebagai motor penggerak ekonomi syariah nasional dengan meresmikan bisnis bulion atau bank emas. Langkah ini diyakini akan meningkatkan daya saing BSI dalam industri keuangan syariah.

Kepala Pusat Ekonomi dan Bisnis Syariah (PEBS) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI), Rahmatina Awaliah Kasri, Ph.D., menyatakan bahwa bisnis emas yang dikembangkan BSI memiliki potensi besar dalam memperkuat daya saing bank tersebut.

“Bisnis emas ini berpotensi menguatkan peran BSI sebagai lokomotif ekonomi syariah nasional, antara lain karena bisa memperkuat daya saing BSI. Karena menawarkan produk investasi berbasis emas yang kompetitif, memenuhi permintaan masyarakat yang ingin berinvestasi dengan produk yang aman dan sesuai syariah, serta memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap sistem keuangan syariah,” ujarnya.

Rahmatina menambahkan bahwa kehadiran bisnis bulion di BSI dapat menjadi inovasi strategis bagi perbankan syariah. Selain memberikan diversifikasi produk, bank bulion juga dapat menarik lebih banyak nasabah untuk berinvestasi emas.

“Apa lagi emas ini kan secara kultural sudah menjadi alat investasi oleh masyarakat Indonesia. Selain itu, bisnis bulion bisa memperkuat likuiditas dan stabilitas aset berbasis syariah,” lanjutnya.

Dengan adanya bank emas, ekosistem keuangan syariah diperkirakan akan semakin berkembang, sejalan dengan peta jalan penguatan perbankan syariah yang dicanangkan pemerintah. Hal ini diharapkan dapat membentuk pasar emas syariah yang lebih terintegrasi dengan industri halal, fintech syariah, dan sektor riil.

Rahmatina, yang juga merupakan council member International Association of Islamic Economist (IAIE), menilai bahwa ekonomi global saat ini menghadapi berbagai ketidakpastian. Namun, sektor keuangan syariah memiliki ketahanan yang lebih kuat terhadap berbagai tantangan. Oleh karena itu, kehadiran bank bulion dianggap mendukung visi pemerintah dalam menjadikan ekonomi syariah sebagai motor pertumbuhan nasional.

“Kehadiran bank bulion memang bisa memperkuat posisi perbankan syariah karena dapat menjadi instrumen lindung nilai terhadap volatilitas ekonomi dan memperkuat ketahanan perbankan syariah dalam menghadapi tantangan ekonomi masa depan,” jelasnya.

Sementara itu, dalam peresmian layanan Bank Emas oleh Presiden Prabowo Subianto pada Rabu (26/2), Direktur Utama BSI Hery Gunardi menegaskan bahwa pengembangan bisnis bank emas selaras dengan Asta Cita Pemerintah. Langkah ini bertujuan untuk memperkuat hilirisasi dan industrialisasi demi meningkatkan nilai tambah dalam negeri, terutama di sektor ekosistem emas.

BSI menghadirkan tiga branding utama dalam produk BSI Bank Emas, yaitu BSI Gold, BSI Emas Digital, dan BSI ATM Emas. ATM Emas ini bahkan menjadi yang pertama di Indonesia, menandai terobosan inovatif dalam layanan keuangan syariah.

Hery menegaskan bahwa produk bank emas BSI dirancang secara inklusif dan digital agar dapat diakses oleh masyarakat luas, baik bagi investor pemula maupun yang telah berpengalaman.

“Kami berharap dengan hadirnya bisnis bank emas BSI dapat mempercepat pertumbuhan perusahaan dan menciptakan potensi pasar yang sangat besar. Estimasi nilai bisnis sekitar Rp280 triliun, kami juga berharap dapat memberikan efek multiplier yang signifikan bagi perekonomian Indonesia,” tutupnya. (Redaksi)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *