Bank Emas BSI: Pilar Penting dalam Transformasi Ekosistem Syariah di Indonesia

Jakarta, 5 Maret 2025 – PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI) semakin memperkuat inovasinya dalam mendukung pertumbuhan ekonomi berbasis syariah melalui pengelolaan bank emas pertama di Indonesia. Penunjukan BSI sebagai salah satu pengelola resmi bisnis bank emas pada 26 Februari lalu menjadi momen penting dalam memperluas kontribusi perusahaan terhadap pembangunan ekosistem keuangan syariah nasional. Direktur Sales & Distribution BSI, Anton Sukarna, menyatakan bahwa bisnis bank emas merupakan bagian dari strategi jangka panjang untuk menyediakan solusi investasi yang relevan bagi masyarakat. “Kami yakin bahwa inisiatif ini akan membawa dampak positif yang luas dan mempercepat integrasi ekosistem ekonomi syariah,” ungkap Anton.
Indonesia dikenal sebagai salah satu negara dengan cadangan emas terbesar, mencapai 2.600 ton, sementara emas yang beredar di masyarakat diperkirakan sebanyak 1.800 ton. Namun, tingkat konsumsi emas per kapita Indonesia yang hanya 0,16 gram per orang masih relatif rendah dibandingkan dengan negara-negara tetangga. Untuk mengatasi tantangan ini, BSI menyediakan berbagai solusi berbasis emas seperti Gadai Emas, Cicil Emas, BSI Emas Digital, dan BSI Gold. Produk-produk ini dirancang untuk mempermudah masyarakat dalam memanfaatkan emas sebagai instrumen investasi yang bernilai dan stabil.
Bisnis emas di BSI terus menunjukkan pertumbuhan yang signifikan sepanjang tahun 2024, dengan total kelolaan emas mencapai 17,5 ton dan volume transaksi sebesar 29,7 ton. Pada tahun 2025, BSI berencana untuk terus berinovasi dengan memperkenalkan layanan seperti BSI ATM Emas, yang memungkinkan nasabah mencetak emas fisik di lokasi tertentu dengan mudah. Selain itu, aplikasi BYOND by BSI memberikan kemudahan kepada masyarakat untuk mengakses layanan emas digital kapan saja dan di mana saja, menjadikan layanan ini lebih praktis dan relevan dengan kebutuhan era modern.
Dengan dukungan jaringan yang luas, meliputi lebih dari 1.130 cabang, 110.000 agen, serta 600 tenaga profesional penaksir emas, BSI optimistis dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dalam layanan berbasis emas yang berkualitas tinggi. Anton Sukarna menambahkan bahwa layanan bank emas BSI juga relevan untuk perencanaan finansial jangka panjang, seperti persiapan biaya ibadah haji. Dengan inovasi dan komitmen yang terus diperbarui, BSI berharap dapat terus memperluas kontribusinya dalam menciptakan ekosistem ekonomi syariah yang lebih maju dan inklusif.
(Redaksi)