Bangun Kedaulatan Teknologi, Lintasarta Rilis Program AI Merdeka

0
Screenshot-2025-02-20-191404

Bandung, 20 Februari 2025 – Lintasarta, anak usaha dari Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH), menyampaikan komitmennya untuk membangun kedaulatan teknologi kecerdasan buatan dengan menggelar Gerakan AI Merdeka.

Adapun program AI Merdeka terdiri dari sejumlah inisiatif. Misalnya, inisiatif Laskar AI yang membantu meningkatkan keterampilan talenta lokal AI di Indonesia. Selain itu, menyelenggarakan program beasiswa untuk total 650 orang baik mahasiswa dan dosen atau peneliti.

Ada juga inisiatif Semesta AI di mana Indosat bersama Lintasarta berikhtiar mendirikan ekosistem AI di dalam negeri. Kemudian ada AI Use Case, sebuah program perusahaan yang membantu mengembangkan use case AI yang berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi.

“Melalui Gerakan AI Merdeka ini, kami ingin berkontribusi pada visi Indonesia Emas 2045,” kata President Director dan CEO Lintasarta, Bayu Hanantasena, dalam siaran pers yang diterima IDN Times, Kamis (20/2/2025).

1. Adopsi AI bisa pengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia

Menurut Bayu, percepatan adopsi AI berpotensi pula mendorong tercapainya target pertumbuhan ekonomi 8 persen oleh pemerintah. Ia menjelaskan, Indonesia memiliki peluang strategis untuk mampu mengembangkan AI secara mandiri, sebab teknologi ini mulai banyak diadopsi oleh masyarakat Indonesia.

Sebagai bukti, survei terbaru dari Katadata Insight Center menyebut 83,6 persen masyarakat mengaku tidak hanya pernah mendengar tentang AI, tetapi juga familiar dengan teknologi tersebut.

Dalam laporan bertajuk Kedaulatan AI untuk Memberdayakan Indonesia, sebanyak lebih dari 80 persen bisnis sudah mulai berinvestasi atau menggunakan AI untuk operasional mereka. Di saat yang sama, baru 13 persen bisnis di Indonesia yang telah memanfaatkan AI secara advanced.

Menurut laporan tersebut, secara umum tingkat adopsi AI di Indonesia masih berada di tahap awal tetapi menunjukkan perkembangan yang signifikan.

“Indonesia sudah ketinggalan revolusi industri yang pertama, kedua, dan ketiga. Sekarang kita harus bisa mengejar untuk adopsi AI, dan membangun kedaulatan AI,” kata Bayu.

2. Dua tahun terakhir aktif kembangkan inisiatif soal AI

Atas dasar itu, Lintasarta, sebagai AI Factory dari Indosat Group, dalam dua tahun terakhir aktif mengembangkan inisiatif mengenai AI.

Misalnya saja, Indosat pada Agustus 2024 meresmikan pusat AI pertama di Indonesia, yakni Indosat AI Experience Center di Solo Technopark (STP). Fasilitas ini dibangun bekerja sama dengan NVIDIA dan Huawei untuk memperkenalkan teknologi AI.

Hampir bersamaan, Lintasarta, anak usaha Indosat, meluncurkan GPU Merdeka, yang didukung oleh NVIDIA dan Accenture. GPU Merdeka akan menghadirkan infrastruktur dan platform AI cloud untuk pelaku bisnis nasional.

3. Berharap Indonesia segera ciptakan AI sendiri

Tak hanya itu, pada November 2024, perusahaan bekerja sama dengan GoTo meluncurkan Sahabat-AI, ekosistem large language model (LLM) open-source berbahasa Indonesia. Peluncuran Sahabat-AI ini merupakan rangkaian acara dari Indonesia AI Day.

“Kami memiliki cita-cita Indonesia bisa segera beralih, dari hanya menggunakan AI, menjadi pencipta yang mengeluarkan inovasi berbasis AI,” ujar Bayu.

Bayu menggarisbawahi, untuk membangun ekosistem AI yang berdaulat, tidak hanya membangun infrastruktur seperti cloud dan unit pemroses grafis (GPU), tetapi juga memerlukan talenta yang unggul, ekosistem inovasi, dan kolaborasi penelitian. (Redaksi)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *