Layanan Transportasi KAI Mendukung Tradisi Lebaran yang Lancar, Telah Layani KAI Group Layani 11.803.522 Juta Pelanggan

Masa Angkutan Lebaran 2025 menjadi tantangan besar bagi penyedia layanan transportasi di Indonesia, termasuk KAI Group. Selama periode ini, KAI berhasil melayani 11.803.522 pelanggan dengan berbagai layanan kereta api, mencerminkan komitmen tinggi untuk mendukung tradisi mudik masyarakat. Periode ini berlangsung dari 21 Maret hingga 29 Maret 2025, sebuah waktu krusial dalam tradisi tahunan Lebaran.
Untuk mendukung mobilitas masyarakat, KAI menyediakan 59.129.350 tempat duduk dengan mayoritas kelas ekonomi. Vice President Public Relations KAI, Anne Purba, menyatakan, “Pada periode Angleb 2025 yang berlangsung dari 21 Maret hingga 11 April 2025, KAI Group menyediakan 59.129.350 tempat duduk. Dari total kapasitas tersebut, 98% merupakan kelas ekonomi, mencakup 2.164.488 tempat duduk KA Ekonomi Jarak Jauh dan 55.635.358 tempat duduk KA Ekonomi Lokal, termasuk layanan Commuter Line dan LRT Jabodebek.”
Pencapaian ini tidak hanya mendukung tradisi mudik, tetapi juga memberikan solusi bagi masyarakat yang membutuhkan perjalanan aman dan terjangkau. Selain KA Jarak Jauh dan KA Lokal, KAI juga menawarkan layanan Commuter Line dan LRT Jabodebek, yang masing-masing berkontribusi besar terhadap mobilitas masyarakat selama Lebaran.
Statistik menunjukkan bahwa angka pelanggan meningkat signifikan dibandingkan tahun sebelumnya. Anne menjelaskan, “Rinciannya, jumlah pelanggan Kereta Api Jarak Jauh (KA JJ) mencapai 1.408.770 penumpang, naik 7,80% dari tahun sebelumnya yang mencatat 1.306.894 penumpang. Sementara itu, jumlah pelanggan KA Lokal meningkat 17,19%, dari 214.358 penumpang pada 2024 menjadi 251.204 penumpang pada 2025.”
Selain peningkatan jumlah pelanggan, KAI juga mencatatkan tingkat okupansi yang tinggi, dengan KA Jarak Jauh mencapai 88,32%. Tingginya permintaan ini menjadi bukti bahwa kereta api tetap menjadi pilihan utama masyarakat untuk mudik Lebaran.
Untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan perjalanan, KAI menerapkan teknologi Face Recognition di 21 stasiun utama. Teknologi ini memungkinkan pelanggan melakukan boarding tanpa menunjukkan tiket fisik, sebuah inovasi yang membawa pengalaman mudik ke tingkat lebih modern. Anne menyatakan, “Teknologi ini tentunya juga akan memudahkan pelanggan saat proses boarding tanpa perlu menunjukkan tiket fisik atau identitas secara manual.”
KAI juga terus mengingatkan masyarakat untuk membeli tiket hanya melalui jalur resmi seperti aplikasi Access by KAI atau situs . Langkah ini penting untuk menghindari risiko penipuan yang dapat menghambat kelancaran perjalanan. Dengan semua strategi ini, KAI Group berhasil mendukung kelancaran tradisi mudik Lebaran 2025.