Inovasi dan Kebijakan KAI dalam Menjamin Keamanan Perempuan serta Anak

Jakarta, 26 Maret 2025 – Dalam upaya meningkatkan kenyamanan dan keamanan bagi penumpang, PT Kereta Api Indonesia (Persero) terus menghadirkan inovasi dan kebijakan strategis yang ramah bagi perempuan dan anak. Dukungan terhadap langkah ini datang dari Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifatul Choiri Fauzi, yang mengapresiasi berbagai upaya KAI dalam menciptakan lingkungan transportasi yang lebih aman dan inklusif.
“Kami mengapresiasi kebijakan yang telah KAI terapkan melalui aplikasi Access by KAI berupa fitur pemilihan kursi (seat) yang memudahkan penumpang, khususnya perempuan dan anak, untuk memilih kursi sesuai kebutuhan dan keinginan. Fitur ini memungkinkan penumpang perempuan duduk bersebelahan dengan sesama perempuan,” ujar Arifatul dalam surat yang dikirimkan kepada Direktur Utama KAI, Didiek Hartantyo, pada Rabu (25/3/2025).
Arifatul menambahkan bahwa kebijakan ini menjadi langkah konkret dalam mitigasi risiko kekerasan dan pelecehan yang sering kali mengancam kelompok rentan seperti perempuan dan anak. Ia berharap inovasi ini terus dikembangkan untuk memastikan pengalaman perjalanan yang lebih nyaman dan aman.
Menanggapi apresiasi tersebut, Didiek Hartantyo menegaskan bahwa KAI akan terus berinovasi guna meningkatkan perlindungan bagi penumpang, khususnya kelompok rentan.
“KAI berkomitmen untuk terus menghadirkan layanan transportasi yang aman, nyaman, dan inklusif bagi seluruh pelanggan, khususnya perempuan dan anak. Fitur pemilihan kursi melalui aplikasi Access by KAI merupakan bagian dari inovasi berkelanjutan yang kami hadirkan untuk mendukung perlindungan terhadap penumpang perempuan,” ujar Didiek.
Selain fitur pemilihan kursi, KAI juga menyediakan berbagai fasilitas guna meningkatkan kenyamanan dan keamanan perempuan dan anak, termasuk gerbong khusus perempuan pada layanan Commuter Line dan LRT Jabodebek, pin khusus bagi ibu hamil agar mendapat prioritas tempat duduk, ruang laktasi di beberapa stasiun, serta jalur prioritas bagi penumpang berkebutuhan khusus, termasuk ibu hamil. Beberapa stasiun juga dilengkapi dengan ruang bermain anak yang aman dan nyaman untuk memberikan pengalaman perjalanan yang lebih menyenangkan bagi keluarga.
Dalam momentum Angkutan Lebaran 2025, hingga 26 Maret 2025 pukul 06.00 WIB, total penjualan tiket telah mencapai 2.982.747 tiket atau 65% dari kapasitas yang disediakan. Dari jumlah tersebut, 2.740.805 tiket merupakan perjalanan kereta api jarak jauh dengan tingkat okupansi sebesar 80%, sementara KA Lokal mencatat penjualan sebanyak 241.942 tiket atau 21% dari kapasitas yang tersedia.
“Menariknya, data penjualan pada periode Angkutan Lebaran tahun ini menunjukkan bahwa penumpang perempuan mendominasi perjalanan kereta api jarak jauh dengan persentase sebesar 53%, sementara penumpang laki-laki tercatat sebanyak 47%,” jelas Didiek.
Untuk memperkuat aspek keamanan, KAI melalui KAI Commuter telah mengimplementasikan sistem CCTV analytic yang dapat merekam wajah seluruh pengguna yang masuk ke dalam stasiun untuk dijadikan database. Teknologi ini diterapkan di stasiun-stasiun Commuter Line di wilayah Jabodetabek, memungkinkan identifikasi wajah pelaku tindak kriminal melalui laporan korban atau rekaman dari media sosial.
“Kami berharap kebijakan ini dapat terus memperkuat perlindungan terhadap perempuan dan anak di lingkungan transportasi publik, serta mendukung terciptanya masyarakat yang lebih aman dan inklusif,” tutup Didiek. (Redaksi)