Bank Emas BSI: Pilar Utama Menuju Kesejahteraan Ekonomi Syariah

0
WhatsApp-Image-2025-03-04-at-14.05.08-18

Jakarta, 3 Februari 2025 — Bank Syariah Indonesia (BSI) terus memperkokoh perannya dalam perekonomian nasional melalui inovasi bisnis bulion atau bank emas. Langkah strategis ini diharapkan dapat memperluas akses investasi syariah bagi masyarakat serta memperkuat ekosistem keuangan berbasis syariah di Indonesia.

Kepala Pusat Ekonomi dan Bisnis Syariah (PEBS) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI), Rahmatina Awaliah Kasri, Ph.D., menegaskan bahwa bank emas memiliki potensi besar dalam meningkatkan daya saing BSI dan sektor perbankan syariah secara keseluruhan.

“Bisnis emas ini berpotensi menguatkan peran BSI sebagai lokomotif ekonomi syariah nasional, antara lain karena bisa memperkuat daya saing BSI. Karena menawarkan produk investasi berbasis emas yang kompetitif, memenuhi permintaan masyarakat yang ingin berinvestasi dengan produk yang aman dan sesuai syariah, serta memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap sistem keuangan syariah,” ujarnya.

Rahmatina menambahkan bahwa kehadiran bank emas BSI berperan dalam meningkatkan stabilitas sektor keuangan syariah. Produk investasi emas yang ditawarkan memungkinkan diversifikasi portofolio bagi nasabah, sehingga memperkuat ketahanan aset syariah dalam menghadapi gejolak ekonomi global.

“Apa lagi emas ini kan secara kultural sudah menjadi alat investasi oleh masyarakat Indonesia. Selain itu, bisnis bulion bisa memperkuat likuiditas dan stabilitas aset berbasis syariah,” tambahnya.

Bank emas juga mendukung kebijakan pemerintah dalam mengembangkan industri keuangan syariah yang lebih inklusif dan terintegrasi dengan sektor riil. Dengan hadirnya bank bulion, diharapkan terbentuk ekosistem keuangan yang mampu menghubungkan industri halal, fintech syariah, dan sektor ekonomi berbasis syariah lainnya.

Rahmatina, yang juga council member International Association of Islamic Economist (IAIE), menekankan bahwa di tengah ketidakpastian ekonomi global, keberadaan bank emas menjadi instrumen yang dapat meningkatkan resiliensi sektor keuangan syariah.

“Kehadiran bank bulion memang bisa memperkuat posisi perbankan syariah karena dapat menjadi instrumen lindung nilai terhadap volatilitas ekonomi dan memperkuat ketahanan perbankan syariah dalam menghadapi tantangan ekonomi masa depan,” jelasnya.

Saat meresmikan layanan Bank Emas pada Rabu (26/2), Presiden Prabowo Subianto menegaskan pentingnya pengembangan sektor emas nasional dalam mendukung perekonomian syariah. Sementara itu, Direktur Utama BSI Hery Gunardi menyampaikan bahwa bisnis bank emas BSI merupakan bagian dari strategi hilirisasi emas nasional.

BSI meluncurkan tiga inovasi utama dalam layanan bank emasnya, yaitu BSI Gold, BSI Emas Digital, dan BSI ATM Emas. Kehadiran ATM Emas ini menjadi yang pertama di Indonesia dan menandai kemajuan dalam digitalisasi perbankan syariah.

Menurut Hery, produk-produk bank emas BSI dirancang agar dapat diakses oleh berbagai lapisan masyarakat, baik investor pemula maupun yang telah berpengalaman.

“Kami berharap dengan hadirnya bisnis bank emas BSI dapat mempercepat pertumbuhan perusahaan dan menciptakan potensi pasar yang sangat besar. Estimasi nilai bisnis sekitar Rp280 triliun, kami juga berharap dapat memberikan efek multiplier yang signifikan bagi perekonomian Indonesia,” pungkasnya. (Redaksi)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *