BSI Aceh Perluas Dampak Sosial Melalui Beasiswa Pendidikan bagi Anak Negeri

Jakarta, 22 April 2025 – PT Bank Syariah Indonesia (Persero) Tbk (BSI) Aceh terus memperluas kontribusinya dalam menciptakan akses pendidikan yang merata dengan menyalurkan dana Corporate Social Responsibility (CSR) sebesar Rp6,3 miliar selama tahun 2024. Dana ini diperuntukkan bagi mahasiswa dan pelajar berprestasi dari keluarga kurang mampu di wilayah Aceh.
Langkah ini merupakan bentuk sinergi BSI Aceh dengan upaya pemerintah dalam memajukan sektor pendidikan nasional, terutama dalam memberikan kesempatan belajar yang adil dan berkualitas bagi generasi muda dari semua latar belakang ekonomi.
Regional CEO BSI Aceh, Wachjono, menyampaikan pentingnya peran perbankan dalam mendukung kemajuan pendidikan.
“Dukungan BSI Aceh terhadap dunia pendidikan merupakan langkah nyata BSI untuk mencerdaskan bangsa,” kata Wachjono.
Pada tahun 2024, BSI Aceh mencatat total penyaluran dana CSR sebesar Rp16,4 miliar. Di antara berbagai sektor yang menerima bantuan, pendidikan menjadi prioritas utama dengan alokasi tertinggi kedua setelah pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Dana sebesar Rp6,3 miliar ini telah menjangkau 478 penerima manfaat yang terdiri dari 238 mahasiswa di sembilan universitas Aceh seperti Universitas Syiah Kuala (USK), Universitas Islam Negeri Ar-Raniry (UIN), dan Universitas Teuku Umar (UTU), serta 240 pelajar dari 29 sekolah di berbagai wilayah Aceh.
Program beasiswa ini bukan hal baru bagi BSI Aceh. Sejak 2021 hingga 2024, lembaga perbankan syariah ini telah menyalurkan Rp14,1 miliar untuk mendukung 1.088 mahasiswa dan pelajar berprestasi yang berasal dari latar belakang ekonomi lemah.
Di luar sektor pendidikan, BSI Aceh juga memberikan kontribusi melalui CSR ke sektor ekonomi pemberdayaan masyarakat senilai Rp7,2 miliar, sektor infrastruktur sosial dan keagamaan sebesar Rp2,5 miliar, serta sektor tanggap bencana sebesar Rp400 juta. Total seluruh bantuan CSR BSI Aceh sepanjang tahun 2024 mencapai Rp16,4 miliar, menunjukkan dedikasi yang konsisten terhadap pembangunan sosial. (Redaksi)