KAI Angkut 16 Juta Ton Barang pada Kuartal I-2025, Batu Bara Mendominasi

Jakarta, 7 April 2025 – PT Kereta Api Indonesia (KAI) mencatatkan pencapaian yang signifikan dalam angkutan barang sepanjang kuartal pertama 2025. Selama periode Januari hingga Maret 2025, KAI berhasil mengangkut total 16.072.802 ton barang, mencatatkan peningkatan sebesar 3 persen dibandingkan dengan volume angkutan pada kuartal yang sama tahun lalu yang mencapai 15.614.559 ton.
Menurut Vice President Public Relations KAI, Anne Purba, komoditas batu bara masih menjadi yang paling dominan dalam angkutan barang ini. Sebanyak 13.299.409 ton batu bara diangkut, yang mewakili 82,75 persen dari total angkutan barang yang dilakukan KAI pada periode tersebut.
“Sebagian besar distribusi batu bara ini dipusatkan di wilayah Sumatera bagian selatan. Distribusi ini bertujuan memenuhi kebutuhan bahan bakar pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) yang menopang sistem kelistrikan nasional,” jelas Anne.
Pencapaian ini menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan pada angkutan batu bara, yang naik 8 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Pada kuartal pertama 2024, volume batu bara yang diangkut tercatat sebanyak 12.362.860 ton. Selain itu, angkutan pupuk juga mencatatkan peningkatan yang mencolok, dengan lonjakan sebesar 138 persen dari 2.845 ton menjadi 6.780 ton pada kuartal I-2025.
Peningkatan volume angkutan pupuk ini dipandang sangat penting karena membantu memperkuat distribusi bahan penunjang pertanian di berbagai daerah, yang pada akhirnya turut mendukung program swasembada pangan nasional.
“Dengan memastikan distribusi pupuk yang lancar ke berbagai daerah, KAI berperan dalam menjamin ketersediaan bahan penunjang pertanian, yang pada akhirnya berdampak pada ketahanan pangan nasional,” tambah Anne.
KAI juga merespons tingginya permintaan terhadap moda angkutan berbasis rel dengan berbagai strategi. Salah satunya adalah dengan mengoptimalkan penggunaan gerbong khusus untuk pengangkutan batu bara di wilayah KAI Divre III Palembang dan KAI Divre IV Tanjungkarang. Ini menunjukkan komitmen KAI dalam menghadapi tantangan permintaan logistik yang semakin meningkat.
Selain batu bara, komoditas lainnya juga menunjukkan pertumbuhan yang menggembirakan. Angkutan barang retail mengalami kenaikan 13 persen, dari 52.712 ton pada kuartal I-2024 menjadi 59.362 ton pada periode yang sama tahun ini. Langkah-langkah konkret untuk meningkatkan layanan juga termasuk perbaikan infrastruktur, seperti penggantian bantalan rel menjadi bantalan sintetis, untuk meningkatkan keandalan operasional.
KAI juga mengedepankan keunggulan moda transportasi kereta api dalam mendukung sistem logistik yang efisien dan berkelanjutan. Dengan kapasitas angkut yang besar dalam satu kali perjalanan, kereta api dapat menurunkan biaya logistik per unit, mengurangi kemacetan jalan raya, serta mengurangi tingkat polusi dan kerusakan infrastruktur jalan.
Sesuai dengan komitmennya untuk memperkuat keberlanjutan, KAI terus mengakselerasi transformasi digital di sektor logistik melalui anak perusahaannya, KAI Logistik.
“Sejak 2024, digitalisasi diterapkan di berbagai lini layanan, baik internal maupun eksternal, guna mendukung efisiensi operasional sekaligus memperkuat prinsip green logistics,” ujar Anne.
Melalui berbagai langkah ini, KAI berharap dapat memberikan kontribusi nyata dalam memperkuat daya saing ekonomi Indonesia melalui sistem logistik yang efisien, andal, dan ramah lingkungan.
“Ini merupakan bagian dari kontribusi kami dalam memperkuat daya saing ekonomi Indonesia,” tegasnya. (Redaksi)