Stasiun Ketapang Lebaran Jadi Titik Integrasi Favorit Pemudik Pulau Jawa dan Bali

Jakarta, 15 April 2025 – Stasiun Ketapang kembali membuktikan perannya sebagai titik integrasi utama selama masa Angkutan Lebaran 2025. Dalam 22 hari, tercatat 48.646 penumpang dilayani, naik 13 persen dari tahun sebelumnya. Keberadaan stasiun yang bersebelahan dengan Pelabuhan Ketapang memberikan kemudahan akses bagi masyarakat Bali dan Nusa Tenggara yang ingin mudik ke Jawa, maupun sebaliknya. Anne Purba, Vice President Public Relations KAI, menegaskan bahwa kemudahan ini menjadi daya tarik utama bagi para pemudik yang ingin perjalanan lebih efisien dan nyaman.
Anne menyampaikan bahwa integrasi layanan antara stasiun dan pelabuhan memberikan pengalaman mudik yang lebih praktis. “KAI melihat antusiasme masyarakat Bali dan Nusa Tenggara yang memilih kereta api sebagai moda transportasi lanjutan setelah tiba di Pelabuhan Ketapang. Integrasi yang baik antara stasiun dan pelabuhan ini memberikan kemudahan dan efisiensi waktu bagi para pemudik,” ujar Anne. Data juga menunjukkan tren kenaikan penumpang reguler sejak awal tahun, dengan Januari–Maret 2025 mencapai 167.376 penumpang, naik 5 persen dari triwulan I 2024.
Kedekatan lokasi antara stasiun dan pelabuhan membuat pemudik yang turun dari kapal feri dapat langsung melanjutkan perjalanan ke berbagai kota di Jawa menggunakan kereta api. Begitu juga sebaliknya, masyarakat dari Jawa yang menuju Bali dan Nusa Tenggara dapat langsung mengakses pelabuhan setelah turun dari kereta. “Konektivitas antara transportasi laut, kereta api, dan transportasi darat lainnya ini merupakan wujud komitmen KAI dalam memberikan pelayanan terbaik dan mendukung kelancaran perjalanan masyarakat dengan transportasi umum yang aman, nyaman, dan efisien,” tambah Anne.
Dengan integrasi yang semakin baik antara Pelabuhan Ketapang dan Stasiun Ketapang, KAI berharap mobilitas masyarakat lintas pulau semakin lancar. “Pertumbuhan penumpang yang menggunakan kereta api di Stasiun Ketapang ini menunjukkan preferensi masyarakat terhadap kemudahan dan kenyamanan yang ditawarkan oleh integrasi transportasi antara angkutan penyeberangan dan kereta api serta angkutan darat lainnya,” tutup Anne.
(Redaksi)