Stasiun Ketapang Lebaran Catat Lonjakan Penumpang 13 Persen

0
KAI-15-April-part-2-1

Jakarta, 15 April 2025 – Masa Angkutan Lebaran 2025 membawa lonjakan signifikan pada jumlah penumpang di Stasiun Ketapang. Selama 22 hari, mulai 21 Maret hingga 11 April 2025, stasiun ini melayani 48.646 penumpang—naik 13 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Vice President Public Relations KAI, Anne Purba, menegaskan bahwa lokasi strategis Stasiun Ketapang yang berdekatan dengan Pelabuhan Ketapang menjadi kunci kemudahan mobilitas masyarakat Bali dan Nusa Tenggara yang mudik ke Jawa untuk merayakan Idulfitri bersama keluarga.

Anne menjelaskan bahwa integrasi antara stasiun dan pelabuhan memberikan efisiensi waktu serta kemudahan bagi para pemudik. “KAI melihat antusiasme masyarakat Bali dan Nusa Tenggara yang memilih kereta api sebagai moda transportasi lanjutan setelah tiba di Pelabuhan Ketapang. Integrasi yang baik antara stasiun dan pelabuhan ini memberikan kemudahan dan efisiensi waktu bagi para pemudik,” ujar Anne. Selain itu, tren positif ini juga terlihat dari data penumpang reguler Stasiun Ketapang sejak awal tahun 2025, dengan Januari–Maret tercatat 167.376 penumpang, meningkat 5 persen dibanding triwulan I 2024.

Kedekatan Stasiun Ketapang dengan pelabuhan memungkinkan pemudik yang baru turun dari kapal feri untuk langsung melanjutkan perjalanan ke berbagai kota di Jawa menggunakan kereta api. Sebaliknya, masyarakat dari Jawa yang hendak menuju Bali dan Nusa Tenggara juga dimudahkan dengan akses langsung ke pelabuhan setelah turun dari kereta. “Konektivitas antara transportasi laut, kereta api, dan transportasi darat lainnya ini merupakan wujud komitmen KAI dalam memberikan pelayanan terbaik dan mendukung kelancaran perjalanan masyarakat dengan transportasi umum yang aman, nyaman, dan efisien,” tambah Anne.

Dengan adanya integrasi dan konektivitas yang semakin baik antara Pelabuhan Ketapang dan Stasiun Ketapang, KAI berharap dapat terus mempermudah mobilitas masyarakat, khususnya bagi mereka yang berasal dari Bali dan Nusa Tenggara yang ingin menuju Jawa atau sebaliknya. “Pertumbuhan penumpang yang menggunakan kereta api di Stasiun Ketapang ini menunjukkan preferensi masyarakat terhadap kemudahan dan kenyamanan yang ditawarkan oleh integrasi transportasi antara angkutan penyeberangan dan kereta api serta angkutan darat lainnya,” tutup Anne.

(Redaksi)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *